Buron 17 Tahun, Ini Jejak Kasus Maria si Pembobol BNI
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berhasil mengamankan buronan kasus LC fiktif Bank BNI, Maria Pauline Lumowa. Maria dibawa dari Beograd, Serbia, ke Indonesia melalui jalur ekstradisi.
"Dengan gembira saya menyampaikan bahwa kami telah secara resmi menyelesaikan proses handing overatau penyerahan buronan atas nama Maria Pauline Lumowa dari pemerintah Serbia," kata Yasonna dalam keterangan pers kepada wartawan, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Yasonna: Dengan Gembira Saya Sampaikan...
Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru lewat Letter of Credit (L/C) fiktif. Pada periode Oktober 2002 hingga Juli 2003, Bank BNI mengucurkan pinjaman senilai 136 juta dolar AS dan 56 juta Euro atau sama dengan Rp1,7 triliun dengan kurs saat itu kepada PT Gramarindo Group yang dimiliki Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu.
Aksi PT Gramarindo Group diduga mendapat bantuan dari 'orang dalam' karena BNI tetap menyetujui jaminan L/C dari Dubai Bank Kenya Ltd., Rosbank Switzerland, Middle East Bank Kenya Ltd., dan The Wall Street Banking Corp yang bukan merupakan bank korespondensi Bank BNI.
Pada Juni 2003, pihak BNI yang curiga dengan transaksi keuangan PT Gramarindo Group mulai melakukan penyelidikan dan mendapati perusahaan tersebut tak pernah melakukan ekspor. Dugaan L/C fiktif ini kemudian dilaporkan ke Mabes Polri. Namun, Maria Pauline Lumowa sudah lebih dahulu terbang ke Singapura pada September 2003 alias sebulan sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh tim khusus yang dibentuk Mabes Polri. Perempuan kelahiran Paleloan, Sulawesi Utara, pada 27 Juli 1958 tersebut belakangan diketahui keberadaannya di Belanda pada 2009 dan sering bolak-balik ke Singapura.
Pemerintah Indonesia sempat dua kali mengajukan proses ekstradisi ke Pemerintah Kerajaan Belanda, yakni pada 2010 dan 2014, karena Maria Pauline Lumowa ternyata sudah menjadi warga negara Belanda sejak 1979. Namun, kedua permintaan itu direspons dengan penolakan oleh Pemerintah Kerajaan Belanda yang malah memberikan opsi agar Maria Pauline Lumowa disidangkan di Belanda.
Upaya penegakan hukum lantas memasuki babak baru saat Maria Pauline Lumowa ditangkap oleh NCB Interpol Serbia di Bandara Internasional Nikola Tesla, Serbia, pada 16 Juli 2019.
"Penangkapan itu dilakukan berdasarkan red noticeInterpol yang diterbitkan pada 22 Desember 2003. Pemerintah bereaksi cepat dengan menerbitkan surat permintaan penahanan sementara yang kemudian ditindaklanjuti dengan permintaan ekstradisi melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham," kata Yasonna.
(责任编辑:焦点)
Jokowi Resmikan 5 Jalan di NTB, Anggarannya Capai Rp211 Miliar
38 Turis Vietnam Menghilang Misterius di Pulau Jeju Korsel
Meutya Hafid Dorong Redefinisi Peran Dewan Pers Hadapi Disrupsi Digital
KPK Periksa Eks Sekretaris Barantan Kementan Terkait Kasus TPPU SYL
FOTO: Menyulap Baju Bekas Jadi Barang yang Bermanfaat
- Keramas Berapa Kali Seminggu? Ini Aturannya Sesuai Kondisi Rambut
- FOTO: RS di New York Lakukan Transplantasi Paru dengan Bantuan Robot
- BI Borong SBN Rp96 Triliun, Ini Penyebabnya!
- 5 Hal Ini Dapat Menyebabkan Pahala Sedekah Hilang
- Istana Pastikan Tidak Ada Minuman Beralkohol Saat Makan Malam bersama Presiden Macron
- Erick Thohir Ungkap BTN Dapat Lampu Hijau untuk Akuisisi Perusahaan Asuransi
- Pekerja Konstruksi Paling Rentan Terkena DBD
- 8 Makanan Ini Perlu Dihindari di Usia 50
-
Hakim Tolak Preperadilan MAKI Soal Penghentian Penyidikan Kasus Harun Masiku
JAKARTA, DISWAY.ID- Hakim Tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Abu Hanifa memutuskan untu ...[详细]
-
Ada Hotel Berbentuk Ayam Raksasa di Filipina, Catat Rekor Dunia
Jakarta, CNN Indonesia-- Sebuah hotelunik yang berbentuk ayam raksasa di Filipinatelah memecahkan re ...[详细]
-
Tanpa Perbaikan Iklim Investasi, Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Tercapai
Warta Ekonomi, Jakarta - Pelaku industri menilai hambatan investasi di Indonesia masih sangat besar ...[详细]
-
Bali Kalahkan Maladewa, Raih 'Mahkota' Destinasi Paling Romantis 2024
Jakarta, CNN Indonesia-- Sudah bukan rahasia lagi, Balimerupakan salah satu destinasi populer wisata ...[详细]
-
Refly Harun: Ada yang Takut Sekali Pemilu Berlangsung Jujur dan Adil
JAKARTA, DISWAY.ID--Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (AMIN) Refly Harun menjawab sin ...[详细]
-
Bukan di Kulkas, Simpan 6 Makanan Ini Cukup di Suhu Ruang
Daftar Isi 1. Madu ...[详细]
-
FOTO: Dermaga Wisata Baru, Daya Tarik Kota Selancar di El Salvador
Jakarta, CNN Indonesia-- Dermaga wisata baru di Pelabuhan La Libertad, El Salvado ...[详细]
-
Dukung Riset Inovatif, Indonesia
JAKARTA, DISWAY.ID– Pemerintah Indonesia dan Australia berkolaborasi dalam program pendanaan r ...[详细]
-
Siskaeee Kembali Ajukan Test Kejiwaan, Padahal Sudah Dinyatakan Tidak Alami Gangguan Jiwa
JAKARTA, DISWAY.ID--Pihak tersangka dugaan produksi film mengandung pornografi, Siskaeee sebut ingin ...[详细]
-
Jakarta, CNN Indonesia-- Setiap tahun, ada banyak rangkuman yang lengkap tentang kota-kota paling lu ...[详细]
FOTO: YouTuber Virtual Jepang Merambah Amerika
Bukan di Kulkas, Simpan 6 Makanan Ini Cukup di Suhu Ruang
- Keran Investasi Dibuka, Swasta Kebagian Proyek Pembangkit Listrik Senilai Rp1.566 Triliun
- FOTO: Dermaga Wisata Baru, Daya Tarik Kota Selancar di El Salvador
- Umat Muslim Dianjurkan Salat Dhuha, Ini 6 Keistimewaannya
- Bukan di Kulkas, Simpan 6 Makanan Ini Cukup di Suhu Ruang
- Mantap! Microsoft Investasi Rp 28 Triliun di Indonesia, Bantu Percepat Pembangunan Smart City di IKN
- Bukan di Kulkas, Simpan 6 Makanan Ini Cukup di Suhu Ruang
- Berikan Kontribusi Besar untuk Perekonomian, Kemenperin: Industri Kimia Perlu Dipacu Lagi