会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Satu Abad Hari Lahir Pramoedya, Mengenangnya sebagai Pejuang!

Satu Abad Hari Lahir Pramoedya, Mengenangnya sebagai Pejuang

时间:2025-06-03 15:50:25 来源:www.quickq.cn 作者:时尚 阅读:380次
Jakarta,quickq下载地址 CNN Indonesia--

Hujan turun cukup deras ketika aku sampai di stasiun KRL Cikini. Aku pun segera memakai jas hujanku, mengganti sepatuku dengan sandal jepit, dan bergegas menuju pangkalan ojek untuk mengantarku ke Taman Ismail Marzuki, tempat acara peringatan satu abad kelahiran Pramoedya Ananta Toer.

Ada sembilan organisasi yang mengadakan acara memperingati satu abad kelahiran Pramoedya Ananta Toer di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Sabtu 8 Februari 2025.

Satu Abad Hari Lahir Pramoedya, Mengenangnya sebagai Pejuang

Satu Abad Hari Lahir Pramoedya, Mengenangnya sebagai Pejuang

Kesembilan organisasi tersebut yaitu Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR), Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Serikat Pekerja Kampus (SPK), Sekolah Mahasiswa Progresif (SEMPRO), Solidaritas.net dan Koreksi.org.

Satu Abad Hari Lahir Pramoedya, Mengenangnya sebagai Pejuang

ADVERTISEMENT

Satu Abad Hari Lahir Pramoedya, Mengenangnya sebagai Pejuang

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Syarat dan Cara Ikut Cek Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun
  • Jalan Panjang dan Tantangan Garap Biografi Mr. Clean Mar'ie Muhammad
  • Vino G. Bastian Bintangi Serial Adaptasi Drunken Monster Pidi Baiq

Menurutnya, perlu dibentuk komisi yang menyusun kurikulum sastra nasional Indonesia untuk digunakan dalam sekolah terutama Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

Persiapan panitia untuk acara ini relatif lancar. Sunarno, juru bicara perwakilan serikat buruh dan panitia Satu Abad Kelahiran Pramoedya mengatakan nyaris tidak ada kendala berarti menyiapkan acara ini.

"Secara teknis tidak ada. Ini hanya soal tempat saja. Tempat karena kita mungkin membutuhkan tempat yang lebih besar. Dan Taman Ismail Marzuki ini setelah kita berdiskusi dengan pengelola ternyata terbuka juga untuk penyelenggaraan ini karena ini juga bagian dari budaya," katanya.

Teater kecil di Taman Ismail Marzuki ini berdaya tampung 240 penonton. Bagi yang tidak mendapatkan tempat duduk, dapat menonton acara dari layar tancap yang sudah disediakan panitia di luar teater.

Namun, ini tidak menutup kemungkinan untuk yang berada di luar dapat masuk ke dalam setelah beberapa lama, jika melihat ada kursi yang kosong. Ini yang dilakukan Rana Imran, mahasiswa Universitas Indonesia.

Ia dan temannya awalnya menonton acara di depan layar tancap. Namun, ketika sesi diskusi dimulai ia pun mencoba masuk ke dalam, dan menonton acara sampai selesai di dalam teater.

Bagi mahasiswa semester 6 Ilmu Administrasi Negara ini, acara ini membantunya lebih mengenal karya-karya Pramoedya. Sejauh ini ia baru membaca Bumi Manusia dan separuh buku Anak Semua Bangsa.

"Menurut saya Pak Pram adalah orang yang sangat dewasa. Bagaimana interaksi antar karakter, dan pesan-pesan yang aku rasa Pak Pram ingin sampaikan lewat karakter-karakter itu. Dan emosi-emosi yang sehari-hari aku jumpai tapi diperlihatkan oleh Pak Pram dengan cara yang sangat relevan," ujarnya.

Selain diisi dengan lagu, standup comedy, dan paparan Max Lane, ada acara inti yaitu diskusi antara moderator sekaligus teman Pram, Reza Muharam, Max Lane, penerjemah Bahasa Inggris karya Pram seperti Tetralogi Buru, Anwar Sastro dan Roy Murtadho sebagai pemberi tanggapan atas paparan Max Lane sebelumnya. Diskusi ini tidak hanya soal sastra, tapi juga soal kebebasan, pergerakan dan keberanian.

"Karena Pram itu bukan hanya seorang sastrawan tapi juga seorang pejuang, terutama pejuang untuk keadilan, kebenaran, keindahan, diskusinya bisa ke mana-mana. Seperti tadi itu sebetulnya sastranya mungkin hanya 15 persen sisanya diskusi tentang gerakan. Tentang kita sekarang sedang di mana menghadapi siapa oligarki dan kita mesti bagaimana," ujar Reza Muharam.

Bagi pengunjung yang ingin berbelanja buku dan juga pernak-pernik bertema Pramaoedya Ananta Toer juga bisa berbelanja di sini. Tersedia lapak penjualan buku dari beberapa penerbit dan toko buku, juga UMKM.

Acara peringatan Satu abad Kelahiran Pramoedya Ananta Toer di Taman Ismail Marzuki ini hanya berlangsung sehari saja. Acara ini tidak terkait dengan acara lain bertema seabad Pramoedya yang diselenggarakan di Blora.

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Anies Pamer WTP, Sindiran PSI Nyakitin: 10 Kepala Daerah Jadi Tersangka KPK dengan Raihan Sama
  • Asuransi Syariah Tumbuh, Tapi Inflasi Medis Jadi Batu Sandungan
  • Pejabat di AS Gugat Maskapai untuk Anjing Gegara Langgar Batas Bandara
  • 国外产品设计专业院校哪些比较好?
  • Catat! DKI Sediakan 50 Bus Gratis Bagi Penumpang KRL
  • Dewan Pakar IDI Tak Menyangka Jerinx Sampai Masuk Penjara
  • 建筑学出国留学费用贵吗?
  • Diduga Mau Tawuran, Belasan Pelajar di Kalideres Diamankan, Ditemukan 1 Celurit
推荐内容
  • Pinjaman Daring Makin Masif, Biro Kredit CLIK Himbau Waspadai Hal Ini
  • Panitia Sebut Empat Tikungan Sebelum Finis Bisa Jadi 'Kunci' Juarai Formula E Jakarta
  • Hari Pertama Operasi Patuh Jaya, 15.588 Pengendara Kena Tilang
  • Bocah di Tamansari Jakbar Terkonfirmasi Meninggal Akibat Hepatitis Akut
  • FOTO: Tergoda Permadani Maroko yang Ditenun Secara Tradisional
  • Ridwan Hisjam Siap Jadi Panglima Untuk Airlangga Jika Maju Jadi Capres