Bursa Asia Kompak Menguat, Investor Soroti Batalnya Penerapan Tarif AS
Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Kamis (29/5). Investor menyoroti keputusan pengadilan yang membatalkan penerapan kebijakan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari CNBC International, Jumat (30/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
- Hang Seng (Hong Kong): Naik 1,35% ke 23.573,38.
- CSI 300 (China): Naik 0,59% ke 3.858,70.
- Shanghai Composite (China): Naik 0,70% ke 3.363,45.
- Nikkei 225 (Jepang): Naik 1,88% ke 38.432,98.
- Topix (Jepang): Naik 1,53% ke 2.812,02.
- Kospi (Korea Selatan): Naik 1,89% ke 2.720,64.
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,03% ke 736,29.
Kenaikan luas ini terjadi setelah pengadilan perdagangan memblokir penerapan tarif yang diberlakukan oleh Trump.
Kini kebijakan tersebut tidak bisa diberlakukan setelah pengadilan menyatakan bahwa ia telah melampaui kewenangannya dengan memberlakukan tarif secara menyeluruh terhadap impor dari mitra dagang AS.
Namun, Bursa China tetap tertahan karena ketidakpastian masih menyelimuti hubungan bilateral antara Washington dan Beijing.
“Kami tidak percaya bahwa putusan terbaru ini mengurangi ketidakpastian terkait perkembangan tarif,” kata Ahli Strategi Pasar Global Investcorp Asia Pasifik, David Chaos.
“Ada kemungkinan bahwa pemerintah akan meningkatkan ketegangan dagang lebih lanjut sebagai respons terhadap putusan pengadilan yang menentang kebijakan dari Trump," tambahnya.
Baca Juga: Nasib Perundingan Dagang Trump Usai Pengadilan Batalkan Kebijakan Tarif AS
AS juga dilaporkan telah memerintahkan perusahaan-perusahaan penyedia perangkat lunak desain semikonduktor untuk berhenti menjual tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin ekspor ke China.
(责任编辑:休闲)
- ·Jaksa Minta Hakim Tolak Eksepsi AG Terkait Kasus Penganiayaan David Ozora
- ·Kubu Terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bawa 35 Barang Bukti Buat Lengkapi Bantahan
- ·Anggota KPPS Meninggal, Benarkah Kelelahan Bisa Picu Kematian?
- ·Komdigi Peringati 36 Perusahaan yang Belum Daftarkan PSE Privat, Termasuk Google dan Apple
- ·Diakui UNESCO, Ini Ciri Khas Kebaya di Indonesia dan Empat Negara Lain
- ·Kalender Dzulhijjah 1446 H/2025 Lengkap Waktu Puasa Sunnah dan Idul Adha
- ·Doa Meminta Pemimpin yang Baik Kepada Allah SWT
- ·FOTO: Keseruan Festival Berendam Lumpur di Brasil
- ·Buset, Masih PSBB Titik Utama Malah Jakarta Macet!
- ·Jaksa KPK Dalami Nama Kontak Sri Rekeji Hastomo dari Staf Hasto Kristiyanto
- ·Dolar Melemah Menyusul Kekhawatiran Tarif dan Perlambatan Ekonomi AS
- ·Selain GBK, Danantara Juga akan Kelola Kawasan TMII
- ·VIDEO: Melihat Kemegahan Dua Menara Baru di Kairo Usai Renovasi
- ·Mitos Atau Fakta: Benarkah Telur Dadar Picu Diabetes Kanker ?
- ·Pasutri Berantem Sampai Bakar Angkot!
- ·Cara dan Syarat Bikin Paspor Terbaru 2024
- ·Nasib Lukas Enembe Ditentukan Hari Ini Usai Diperiksa
- ·FOTO: Ratusan Lampion Hiasi Langit Taiwan
- ·Merasa Dizalimi, Sekjen Partai Berkarya Sebut Gugat KPU Untuk Cari Keadilan
- ·Thailand, Singapura, Malaysia Dibanjiri Turis China Saat Imlek, RI?