您的当前位置:首页 > 知识 > Peternak Minta Ombudsman Bertindak, Kenapa Ya? 正文
时间:2025-06-03 20:26:04 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Direktur Lokataru Foundation, Haris Azhar yang mendampingi peternak mengata quickq怎么用干啥的
Direktur Lokataru Foundation, Haris Azhar yang mendampingi peternak mengatakan para peternak ayam mandiri merasa makin sulit berusaha. Pasalnya, selama ini biaya produksi mereka sudah tinggi dikarenakan mesti membeli berbagai kebutuhan produksi melalui perusahaan ternak besar dengan harga tak bersahabat.
Lanjutnya, di sisi lain, dari segi harga mereka kalah saing dibandingkan perusahaan peternak ayam besar. Karenanya, para peternak ayam ini pun mengadu kepada Ombudsman untuk mengusut kontrol Kementerian Pertanian terkait perusahaan-perusahaan ternak besar di nusantara.
“Kementerian Pertanian ke mana? Kok nggak mengontrol yang kayak begituan? Mereka kan punya mandat untuk upaya menyejahterakan peternak mandiri,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (11/3/2019).
Selain itu, terlihat tidak adanya kontrol dari Kementerian Pertanian, Haris melihat, para peternak mandiri seakan tidak pernah diproteksi dari persaingan dan diskriminasi harga yang menyudutkan mereka. Alhasil, ketika ada arahan untuk menekan harga, kesejahteraan para peternak mandiri inilah yang makin tertindas.
Laporan ke Ombudsman pun lebih ke arahkan untuk mengusut peran Kementerian Pertanian dalam pengontrolan peternakan ayam ini. Mengingat saat ini diskriminasi terhadap peternak ayam mandiri semakin besar.
Menurut Haris, hal tersebut tersebut terlihat dari bagaimana perusahaan-perusahaan ternak ayam besar menguasai bibit ayam, pakan, hingga obat-obatan. Disamping mereka juga melakukan budi daya yang menghasilkan biaya produksi menjadi lebih rendah.
“Mereka menguasai hampir semua sektor. Sementara giliran peternak mandiri harus beli DOC atau bibit ayam, pakan ayam, dan obat-obatan harus ke mereka. Harganya ketika mereka beli juga dimahalin dibandingkan perusahaan-perusahaan itu jual ke tempat mereka melakukan budi daya sendiri,” tutur Haris.
Baca Juga: Peternak Ayam Blitar Sumringah Dapat Solusi Jagung
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Sugeng Wahyudi mengatakan, pengaduan adalah soal kondisi terkini yang dihadapi peternak nasional. Dia menyebutkan, saat ini peternak mengalami suatu kondisi di mana harga ayam yang mereka jual berada di bawah harga produksi.
“Sementara harga pakan kita dan DOC (day old chick/ anak ayam) tinggi,” katanya.
Menurutnya, murahnya harga ayam yang berbanding terbalik dengan biaya produksi yang tinggi salah satunya disebabkan banyaknya anak ayam beredar. Ia menjelaskan, banyaknya anak ayam yang beredar membuat harga ayam turun. Anehnya, harga anak ayam itu sendiri tak mengalami penurunan.
“Jumlah anak ayam per minggu itu kebutuhan kita tidak lebih dari 60 juta. Karena harganya saat ini jauh di bawah, ini pasti karena jumlahnya lebih dari 60 juta. Nah ini yang punya kewenangan pemerintah. Dia (pemerintah) mestinya ngerti,” katannya..
Baca Juga: Peternak Ayam Keluhkan Harga Jagung Naik dan Memburuk
Dia menyebutkan bahwa dalam hal ini yang memiliki kewenangan adalah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sugeng juga mengaku sudah beberapa kali menjalin komunikasi dengan Kementan terkait masalah ini.
“(Komunikasi) sering dilakukan. Dan semestinya tidak harus diingatkan. Wong sudah tahu, mereka yang nguasain,” tegas Sugeng
Dua Desa di Indonesia Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia 20242025-06-03 19:58
KPK Identifikasi 50 Properti Milik Eks Gubernur Maluku, 20 Properti Disita Terkait TPPU2025-06-03 19:47
Resmikan Kampung Susun Produktif, Anies: Janji yang Diungkapkan, Hari Ini Dituntaskan2025-06-03 19:44
Berantas Makelar Kasus, Ketua MA Bakal Gelar Sidang Kasasi Secara Terbuka2025-06-03 19:20
Berikan Penawaran yang Comprehensive dan Fair, AS Apresiasi Langkah Indonesia2025-06-03 19:19
Neurorestorasi, Inovasi Canggih Pemulihan Stroke di Tahir Neuroscience2025-06-03 19:17
Kronologi Siswa SD di Bandung Meninggal Dunia Imbas Gempa Bumi Bandung2025-06-03 18:55
Jadi Tersangka Korupsi, Kejaksaan Agung Tahan Direktur Waskita Karya2025-06-03 18:51
Kejaksaan Bakal Jemput Paksa Buni Yani?2025-06-03 18:19
Ketua PB IDI Buka Suara soal Isu Larangan Hijab Calon Dokter RS Medistra2025-06-03 17:45
Jusuf Kalla Tegaskan KPK Harus Jadi Lembaga Independen2025-06-03 20:22
IKN Segera Miliki 60 Embung, Tampung 66.000 Meter Kubik Air Hujan2025-06-03 20:10
Munaslub Kadin Penuh Kontroversi, Istana Putuskan untuk Tidak Ikut Campur2025-06-03 20:06
Terus Gali Kasus APK Palsu, Bareskrim Polri: 494 Korban, Kerugian Capai Rp11,9 Miliar2025-06-03 19:09
Pasutri Berantem Sampai Bakar Angkot!2025-06-03 18:58
Mengapa Bengkel Daihatsu Unggul dalam Layanan Perawatan Mobil Anda2025-06-03 18:46
BSSN Lakukan Pengamanan Siber di Event Multilateral HLF MSP dan IAF di Bali2025-06-03 18:45
10 Remaja Pelaku Perang Sarung Di Pesanggrahan Ditangkap Polisi, Ngaku Ingin Viral2025-06-03 18:37
Berjalan Kaki atau Naik Tangga, Mana yang Lebih Baik buat Turunkan BB?2025-06-03 17:58
Mengapa Gelar Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Umat Katolik Wajib Tahu2025-06-03 17:52