Mau Wisata ke Area Konservasi, Yuk Simak Dulu Aturannya

Isu terkait Pariwisata berkelanjutan terus didengungkan. Mulai dari pemilihan tempat menginap yang lebih eco-friendlyhingga mengunjungi desa-desa wisata, menjadi solusi bagi wisatawan yang ingin berlibur tetapi tetap bisa berkontribusi bagi lingkungan sekitar.
Selain dari hal-hal tersebut, ada salah satu jenis pariwisata yang juga sangat lekat dengan pariwisata berkelanjutan, yakni wisata ke area konservasi.
Jika kamu sudah bosan melihat-lihat satwa yang ada di kebun binatang, atau tanaman-tanaman yang ada di taman kota, kamu bisa mencoba mengunjungi area-area konservasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Pertama-tama, kamu harus mengerti terlebih dahulu bahwa pariwisata konservasi bukanlah mass tourism atau konsep wisata yang melibatkan banyak wisatawan dalam waktu bersamaan, alias wisata terbatas.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan RI, Ammy Nurwati mengatakan bahwa hanya beberapa jenis area konservasi yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.
"Nah, yang boleh dilakukan, yang boleh ada aktivitas wisata itu selain cagar alam dan suaka margasatwa, Jadi, wisata itu bisa dilakukan di taman wisata alam, bisa di Tahura (Taman Hutan Raya)," ucap Ammy kepada CNNIndonesia.comdalam acara Perayaan 10 Tahun Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) pada Rabu (6/12) di Hutan Kota Plataran, Jakarta.
Dalam usaha harmonisasi antara pariwisata dan konservasi sendiri, KSDA Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan para mitra melakukan pengelolaan kawasan konservasi.
Setidaknya, ada dua zona yang disebutkan oleh Ammy, yakni zona pemanfaatan dan zona perlindungan. Ia berkata bahwa "Wisata yang boleh (dilakukan) di zona atau blok pemanfaatan."
Terkait usaha konservasi alam, kamu bisa turut berkontribusi dengan cara mengunjungi area-area konservasi yang diperbolehkan misalnya di Taman Nasional seperti TN Ujung Kulon, TN Way Kambas yang menjadi tempat perlindungan gajah, TN Bali Barat atau yang lainnya.
Kamu juga bisa mengunjungi Tahura yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang sejauh ini berjumlah 34, seperti Tahura R. Soeryo di Jawa Timur, hingga Tahura Ir. H. Juanda yang terkenal di Bandung, Jawa Barat.
Lalu, jangan lupa untuk mematuhi hal-hal berikut selaku wisatawan yang berkunjung ke area-area konservasi, melansir situs resmi Kemenparekraf.
1. Melapor dan meminta izin kepada pengelola kawasan konservasi. Nantinya, pihak mereka akan mengarahkan lokasi mana yang boleh dikunjungi dan yang tidak.
2. Selalu bersikap awas dan mematuhi segala tata tertib dan arahan dari pendamping wisata yang sudah ditugaskan oleh pengelola kawasan konservasi.
3. Jangan membawa hal-hal terlarang, seperti kembang api atau benda-benda lain yang dapat memicu percikan api.
4. Jika kamu ingin memotret, jangan nyalakan flash karena itu bisa mengganggu satwa yang ada di sana.
5. Dilarang menyentuh satwa jika tidak diizinkan, merokok, atau mengambil dan merusak apa pun yang berada di dalam kawasan konservasi.
相关文章
Beri Keringanan Angsuran, Ibu Rumah Tangga di Tangerang Selatan Nyaris Diperkosa Debt Collector
SuaraJakarta.id - Aksi debt collector yang meresahkan kembali terjadi di Tangerang Selatan. Baru-bar2025-05-19Penjual Banyak, Tak Ada Antrean Pembeli Gas Elpiji 3 Kg di Jakarta Timur
SuaraJakarta.id - Jakarta Timur memiliki banyak penjual gas sehingga tidak terjadi antrean panjang,2025-05-19Hidayat Nur Wahid Minta Mahfud MD Jangan Kebanyakan ‘Gimmick’ Soal RUU Perampasan Aset
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah sebaiknya fokus menyusun materi dan substansi RUU Perampasan Ase2025-05-19- 众所周知,日本是动漫强国,其艺术设计水平在国际上也颇具盛名。正是因此,越来越多的艺术留学生选择去日本的艺术类大学就读。那么,去日本学艺术可以选择哪些院校呢?对此,美行思远小编整理了日本艺术类大学排名一2025-05-19
Machu Picchu Perketat Keamanan Usai Insiden Tebar Abu Jenazah Manusia
Jakarta, CNN Indonesia-- Pihak berwenang Peru mengatakan pada hari Selasa (19/11) bahwa mereka telah2025-05-19Pemprov DKI akan Terbitkan Edaran Larangan Parkir Motor di Atas Trotoar
SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerbitkan surat edaran kepada pem2025-05-19
最新评论