会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Mengukir Kenangan dari Atas Rel, Mudik dengan Kereta Panoramic!

Mengukir Kenangan dari Atas Rel, Mudik dengan Kereta Panoramic

时间:2025-05-18 15:39:49 来源:www.quickq.cn 作者:焦点 阅读:694次
Jakarta,quickq.apk CNN Indonesia--

Kereta Panoramic mulai bergerak perlahan dari Stasiun Gambir. Pagi itu, langit Jakarta masih berwarna jingga keemasan, tapi lalu lintas kota sudah sibuk seperti biasa.

Mengukir Kenangan dari Atas Rel, Mudik dengan Kereta Panoramic

Namun, di dalam gerbong yang memiliki jendela besar dan atap kaca ini, dunia terasa lebih luas dan bebas. Dari tempat duduk, bisa terlihat gedung-gedung tinggi yang semakin menjauh, digantikan dengan lanskap hijau yang membentang tanpa batas.

Perjalanan ini memang terasa lebih istimewa. Bukan sekadar perjalanan mudik biasa, tapi juga sebuah pengalaman menikmati keindahan alam Jawa Barat dari sudut pandang yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Jajal Kereta Panoramic, Menhub Akui Dapatkan Sensasi Baru
  • Kereta Panoramic Beroperasi Lagi, Sekarang Rutenya Berbeda
  • Kereta Panoramic Laku Keras, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya

Lanskap hijau dari gerbong kereta

Kereta Panoramic ini merupakan hasil modifikasi dari kereta eksekutif KAI Wisata, menawarkan sensasi melihat pemandangan tanpa hambatan. Tak hanya itu, kursi yang nyaman, tirai otomatis, serta sajian makanan dan minuman gratis membuat perjalanan ini terasa lebih mewah dan nyaman.

Saat kereta melaju keluar dari Jakarta, hamparan sawah hijau mulai mendominasi pemandangan. Saya bahkan bisa melihat dengan jelas para petani yang membungkuk di antara padi yang menguning, sungai kecil berkelok mengikuti jalur kereta, dan langit biru yang membentang luas di setiap perjalanan.

Setiap detik terasa seperti sebuah lukisan bergerak yang begitu menawan dan menenangkan.

Tak berapa lama, kereta mulai memasuki kawasan perbukitan Priangan. Inilah bagian perjalanan yang paling dinantikan hampir semua penumpang Kereta Api Panoramic.

Perbukitan hijau berselimut kabut tipis menjadi latar yang sempurna untuk menikmati perjalanan ini. Udara terasa lebih sejuk meskipun saya hanya duduk di dalam, menikmati panorama yang tersaji lewat jendela besar di setiap sisi kereta.

Salah satu momen paling menakjubkan adalah ketika kereta melintasi Jembatan Cikubang. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Pulau Jawa, membentang sepanjang 300 meter dengan ketinggian sekitar 80 meter di atas Sungai Cikubang.

Dari dalam gerbong, saya bisa melihat lembah hijau di bawah sana, begitu dalam dan memukau. Sensasi melayang di atas jembatan ini benar-benar membuat napas tertahan sejenak.

Suasana di dalam kereta api Panoramic relasi Gambir-Pangandaran dengan pemberhentian terakhir di Stasiun Banjar, Jawa BaratSuasana di dalam kereta api Panoramic relasi Gambir-Pangandaran dengan pemberhentian terakhir di Stasiun Banjar, Jawa Barat (CNN Indonesia/Tiara Sutari)

Tak lama setelah itu, kereta memasuki Terowongan Sasaksaat, salah satu terowongan kereta api aktif terpanjang di Indonesia. Dengan panjang 949 meter, terowongan ini membelah perbukitan dan membawa kereta melewati lorong gelap selama beberapa menit sebelum kembali disambut cahaya dan pemandangan yang lebih dramatis di sisi lainnya.

Tentunya suguhan keindahaan tak berhenti di situ. Ada banyak perbukitan yang bisa dilihat, hamparan sawah di setiap sisi yang juga terasa memukau mata. Bahkan, saat melintasi kawasan Gedebage, Bandung, mata penumpang juga tertuju pada bangunan megah Masjid Al Jabbar.

Masjid dengan arsitektur futuristik ini tampak begitu mencolok dengan kubah-kubahnya yang unik. Dari jendela Panoramic, masjid ini terlihat begitu anggun, seolah menjadi penanda bahwa perjalanan memasuki daerah yang lebih sejuk dan tenang.

Lihat Juga :
Kenapa Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran di Indonesia?

Hampir delapan jam perjalanan tidak terasa menjemukan. Semua terlihat penuh pesona dan saya pun akhirnya tiba di Stasiun Banjar. Suasana khas kota kecil yang hangat langsung menyergap, seakan menyambut para perantau yang kembali ke kampung halaman.

Bagi yang melanjutkan perjalanan ke Pangandaran, masih ada hamparan pantai dan debur ombak yang menanti di ujung perjalanan.

Bagi saya, mudik dengan Kereta Api Panoramic bukan sekadar pulang ke kampung halaman, tetapi juga sebuah petualangan yang mengajak untuk lebih menghargai keindahan negeri sendiri.

Setiap jendela adalah bingkai yang menangkap kisah perjalanan, setiap lekukan jalur adalah bagian dari cerita yang tak akan terlupakan.

[Gambas:Video CNN]



(tis/tis)

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • THR CAIR! Saldo Dana Bansos Maret 2025 Tahap II Dipercepat Masuk Rekening, Cek Besarannya
  • Tips untuk Penumpang Saat Naik Pesawat: Pakai Baju Warna Merah
  • Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemenperin Dukung Penerapan Ekosistem Industri Berkelanjutan
  • Perjalanan Investasi Bodong yang Menyeret Crazy Rich Si Raja Voucher
  • Segera Menuju Swiss, Inilah Sejumlah Topik Utama Negosiasi Dagang China
  • Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win
  • Judol Makin Menjamur, Komdigi Ungkap Penyebabnya
  • IHSG Tembus 7.100, Investor Asing Terciduk Borong 10 Saham Ini
推荐内容
  • Blok Migas Terlantar di Natuna Bisa Hasilkan 7.000 Barel per Hari
  • FOTO: Berseluncur Asyik di Lintasan Skate Kolong Flyover Slipi
  • Kemendiktisaintek dan Kemenkes Bentuk Komite Cegah Kekerasan PPDS, Ini 6 Tugasnya
  • Orang Kaya Ramai
  • Legal Clarification and Commitment of Our Client, JTA Investree Doha Consultancy LLC
  • Rumah Tak Lagi Aman, Kekerasan Seksual Terhadap Anak Perempuan di Lingkup Keluarga yang Kian Marak