会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Wujudkan Langkat Bermartabat Lewat Pengelolaan Dana Desa yang Optimal!

Wujudkan Langkat Bermartabat Lewat Pengelolaan Dana Desa yang Optimal

时间:2025-06-03 12:40:20 来源:www.quickq.cn 作者:娱乐 阅读:380次
Warta Ekonomi,quickq最新官方下载手机版 Medan -

"Langkat Bermartabat" adalah visi yang digunakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Langkat untuk mewujudkan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, kebersamaan, dan keberlanjutan.

Penulis dari KPPN Medan II, Sugih Harto, selaku Kepala Seksi Bank, mengatakan bahwa visi ini menekankan pentingnya menjaga martabat manusia, lingkungan, dan budaya lokal dalam setiap kebijakan dan program pembangunan. Desa merupakan representasi dari kesatuan masyarakat hukum terkecil yang telah ada dan tumbuh berkembang seiring dengan sejarah kehidupan masyarakat Indonesia, serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan kehidupan bangsa Indonesia.

Wujudkan Langkat Bermartabat Lewat Pengelolaan Dana Desa yang Optimal

Wujudkan Langkat Bermartabat Lewat Pengelolaan Dana Desa yang Optimal

"Kabupaten Langkat memiliki 240 desa yang tersebar pada 23 kecamatan, dengan luas wilayah sekitar 6.273 km² dan jumlah penduduk pada tahun 2024 sebanyak 1.109.248 jiwa. Adanya kebijakan Dana Desa, yang nilainya bertambah dari tahun ke tahun, menjadi instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pencapaian program-program prioritas," katanya, Senin (2/6/2025).

Wujudkan Langkat Bermartabat Lewat Pengelolaan Dana Desa yang Optimal

Pada tahun 2025, prioritas pemanfaatan Dana Desa terfokus pada sektor sebagai berikut:

Wujudkan Langkat Bermartabat Lewat Pengelolaan Dana Desa yang Optimal

  • Penanganan Kemiskinan Ekstrem: Dana Desa akan digunakan untuk program bantuan langsung tunai (BLT) yang ditargetkan kepada keluarga miskin di desa-desa, dengan maksimal alokasi 15% dari total Dana Desa. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem dengan mendukung kebutuhan dasar masyarakat.
  • Adaptasi terhadap Perubahan Iklim: Desa didorong untuk mengembangkan program-program yang membuatnya lebih adaptif terhadap perubahan iklim, termasuk pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan serta mitigasi dampak lingkungan.
  • Kesehatan dan Pendidikan: Sebagian dari Dana Desa akan digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan di desa, termasuk program pencegahan stunting, peningkatan gizi, dan layanan kesehatan ibu dan anak. Selain itu, dana juga dialokasikan untuk program pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat desa guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
  • Ketahanan Pangan: Mengingat pentingnya ketahanan pangan, desa-desa diharapkan menggunakan Dana Desa untuk program yang mendukung produksi pangan lokal. Kegiatan ini meliputi peningkatan produktivitas pertanian, perikanan, dan peternakan, serta pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan.
  • Desa Digital dan Teknologi: Desa digital menjadi salah satu prioritas dalam penggunaan Dana Desa, dengan tujuan meningkatkan akses informasi dan teknologi di desa. Program desa digital ini mencakup pembangunan infrastruktur internet, pelatihan teknologi bagi masyarakat, serta peningkatan akses layanan publik berbasis teknologi di desa.

"Penyaluran Dana Desa Tahap I Tahun 2025, Kabupaten Langkat menjadi leader untuk penyaluran tercepat dan persentase realisasi tertinggi dibandingkan dengan 25 kabupaten lain di Sumatera Utara," ujarnya.

Realisasi sampai dengan tanggal 31 Mei 2025 mencapai Rp127,98 miliar atau 53,37% dari total pagu sebesar Rp239,81 miliar, yang telah disalurkan kepada 238 desa—tinggal 2 desa lagi yang belum tersalurkan.

Penyaluran Dana Desa Tahap I yang optimal di Kabupaten Langkat telah dikelola secara efektif, sehingga diyakini akan membawa banyak dampak positif bagi masyarakat desa.

Beberapa manfaat yang diharapkan meliputi:

  • Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan: Dengan bantuan langsung kepada keluarga miskin dan pembangunan fasilitas desa, diharapkan terjadi peningkatan kualitas hidup masyarakat desa serta berkurangnya kesenjangan ekonomi antardesa.
  • Peningkatan Akses Layanan Kesehatan dan Pendidikan: Dana Desa yang dialokasikan untuk kesehatan dan pendidikan akan memperbaiki akses dan kualitas layanan tersebut, sehingga meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas pendidikan di desa.
  • Pengembangan Ekonomi Lokal: Dana Desa yang digunakan untuk program ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui pengembangan usaha produktif berbasis potensi lokal.
  • Peningkatan Partisipasi Masyarakat: Penggunaan Dana Desa juga berperan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Warga didorong untuk aktif terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program desa, sehingga rasa memiliki terhadap pembangunan di desa mereka semakin meningkat.

"Kabupaten Langkat memiliki berbagai potensi, termasuk pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, dan potensi desa. Potensi pertanian meliputi tanaman tebu, kelapa sawit, palawija, sayuran, dan buah-buahan. Potensi perkebunan juga besar, termasuk rambutan yang menjadi komoditas unggulan. Perikanan juga menjanjikan, dengan produksi tangkap dan budidaya yang signifikan," katanya.

Wisata alam juga menarik, dengan berbagai objek seperti air terjun, hutan, sungai, gua, dan pantai. Selain itu, terdapat potensi desa yang beragam, yang dapat dikembangkan melalui pemanfaatan Dana Desa berbasis aspirasi masyarakat melalui musyawarah desa.

Pada tahun 2024, realisasi Dana Desa Kabupaten Langkat mencapai Rp245,49 miliar atau 99,66% dari total pagu Rp246,33 miliar, yang disalurkan kepada 239 desa. Penyaluran Dana Desa yang optimal ini sangat signifikan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat, khususnya di pedesaan.

Berdasarkan data statistik, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat pada tahun 2024 mengalami kenaikan signifikan, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 74,85—meningkat 0,52 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan IPM ini menunjukkan adanya kemajuan dalam berbagai aspek pembangunan manusia di Kabupaten Langkat, termasuk kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Selain itu, pada tahun 2024, sebagian besar penduduk Kabupaten Langkat berada pada usia produktif (15–59 tahun).

Tantangan pengelolaan Dana Desa di Langkat meliputi ketidakmerataan kualitas SDM pengelola, kurangnya infrastruktur teknologi, serta keamanan data dan sistem. Selain itu, keterlambatan anggaran, kurangnya sosialisasi, dan perubahan birokrasi juga menjadi hambatan.

"Walaupun masih ada tantangan dan hambatan, berkat pembinaan yang baik dari Dinas PMD Kabupaten Langkat dan peran aktif masyarakat dalam mengawal Dana Desa, tantangan tersebut dapat dilalui sehingga pengelolaan Dana Desa di Langkat secara umum telah dilaksanakan secara optimal," ujarnya.

Hal tersebut berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Langkat, dengan semangat mewujudkan "Langkat Bermartabat".

(责任编辑:探索)

相关内容
  • FOTO: Tergoda Permadani Maroko yang Ditenun Secara Tradisional
  • 世界动漫专业排名院校有哪些?
  • Keliling Jakarta, PPMTI Berikan Bantuan Bagi Kelompok Kurang Mampu
  • Uskup Agung Jakarta Sampaikan Pesan Natal, Singgung Korupsi Merajalela
  • Ahmad Dhani: Saya Ngga Boleh Bicara, Mungkin Saya Berbahaya
  • Link dan Cara Cek Pengumuman PPG Piloting Tahap 3 Tahun 2024, Cek di Sini!
  • Zulkifli Hasan Gugat ke MK, Cium Aroma Kecurangan?
  • 3 Pilihan Resep Serundeng Kelapa yang Mudah dan Praktis
推荐内容
  • 7 Negara Ini Merayakan Tahun Baru Tanpa Bakar
  • Catat! Girik Tidak Akan Berlaku Lagi di Tahun 2026, Begini Kata Kementerian ATR/BPN
  • Kapolri Minta Dittipid PPA Tindak Tegas Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Secara Cepat
  • 伦敦艺术大学有摄影系吗?
  • Seharian Jelajahi Jakarta Naik Transportasi Umum, Cek Rute & Ongkosnya
  • 泰国艺术大学留学费用及申请条件