Pemilik Plasma Darah Langka James Harrison Meninggal Dunia
Pemilik plasma darahlangka James Harrison meninggal dunia. Ia dikenal karena telah menyelamatkan lebih dari 2 juta nyawa bayilewat donor darahnya.
Plasma darah milik pria asal Australia ini mengandung antibodi langka dan berharga yang dikenal sebagai 'anti-D'. Berdasarkan data Palang Merah Australia, Harrison telah menyumbangkan darahnya lebih dari 1.100 kali sepanjang hidupnya.
Harrison telah mulai menyumbangkan plasma darahnya pada usia 18 tahun. Sejak saat itu, ia mendonorkan darahnya setiap dua minggu sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Sang putri, Tracey Mellowship, mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang pria yang berjiwa kemanusiaan.
"Dia telah menyelamatkan banyak nyawa, tanpa biaya atau rasa sakit. Dia senang mendengar kabar tentang banyaknya keluarga yang bisa bertahan hidup berkat kebaikannya," ujar dia.
Antibodi anti-D digunakan sebagai obat yang diberikan untuk ibu hamil yang mengalami rhesus. Nama terakhir adalah kondisi saat darah ibu hamil menyerang sel darah bayi yang belum lahir.
Kondisi ini berkembang saat seorang ibu hamil memiliki darah rhesus-negatif (RhD negatif) dan bayi dalam kandungannya memiliki darah rhesus-positif (RhD positif) yang diwarisi dari sang ayah.
Jika Jika sang ibu peka terhadap darah rhesus positif, maka ia dapat menghasilkan antibodi yang menghancurkan sel-sel darah 'asing' dari bayi.
Dalam kasus terburuk, bayi dapat mengalami kerusakan otak atau meninggal.
Anti-D yang dimiliki Harrison mencegah ibu hamil dengan darah rhesus-negatif mengembangkan antibodi RhD selama kehamilan.
Penemuan antibodi milik Harrison dianggap mengubah kehidupan banyak orang.
Namun, kini pemilik plasma darah langka itu telah meninggal dunia. Dianggap sebagai pahlawan nasional, Harrison memenangkan banyak penghargaan atas kemurahan hatinya.
(责任编辑:知识)
- Bikin Tepuk Jidat! Banjir Masih Kepung 19 RT di Kota Bang Anies
- Pencapaian Positif: Pendapatan Asuransi TUGU Mencapai Rp228 Miliar Pasca Penerapan PSAK 117
- Australia Peringatkan Bahaya Wisata Kosmetik Operasi Plastik Murah
- FOTO: Cerita Tenun Setagen di Sukoharjo yang Perlahan Meredup
- Imbas Pernikahan Anak Habib Rizieq, Rute Transjakarta Dialihkan
- Hamdan Zoelva: Gugatan PTUN Moeldoko Terhadap Menkumham Tidak Berdasar Hukum
- Wajib Coba, 10 Makanan Khas Kalimantan Timur Daerah Sekitar IKN
- Ambil Cermin! 7 Tanda di Wajah Ini Tunjukkan Kondisi Kesehatanmu
- Bandara di Korsel Sita 10,7 Ton Kimchi dari Penumpang Sepanjang 2024
- 3 Rekomendasi Minyak Goreng Terbaik untuk Usir Perut Buncit
- 5 Air Rebusan untuk Redakan Sakit Kepala, Cenat
- Jangan Minum Teh dan Kopi di Waktu Ini, Bisa Bikin Berabe
- Berikut Titik Banjir yang Masih Tergenang di Jakarta Hingga Malam Hari
- Pencapaian Positif: Pendapatan Asuransi TUGU Mencapai Rp228 Miliar Pasca Penerapan PSAK 117
- FOTO: Aksi Gemas Debut Panda Kembar di Hong Kong
- Erina Gudono dan Kaesang Babymoon di AS, Apa Itu?
- Semangat Kebangkitan Nasional: Dari Semangat Budi Utomo ke Pengembangan Pusat Keunggulan AI
- Rekening Pembayaran Gaji Diblokir, Ratusan Buruh Perkebunan Sawit di Siak Geruduk BRI Pekanbaru
- Sisa 2 Tahun Lagi, Anies Jangan Bikin Kebijakan Ngawur dan Aneh!
- Imbas Pembangunan MRT di MH Thamrin, Suplai Air PAM Akan Terhenti di Wilayah Ini